BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 16 April 2010

AREMA INDONESIA NGINEP di MAKASSAR

Setelah menjalani pertandingan berat melawan Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan Wamena tadi malam, tim Arema Indonesia Senin (12/4) pagi ini langsung meningalkan ibu kota Kabupaten Jayawijaya itu. Tim memilih langsung pulang ke Malang untuk persiapan Piala Indonesia.
Sedangkan jadwal pertandingan melawan Persipura Jayapura di Indonesia Super League (ISL) baru digelar tanggal 24 April mendatang di Stadion Mandala Jayapura. Sehingga tim pulang terlebih dahulu ke Malang, seusai menjalani Piala Indonesia, akan kembali lagi ke Papua.
Pasukan Singo Edan harus bangun pagi-pagi karena chek out dari Hotel Mas Budi, tempat tim menginap pukul 05.30 waktu setempat. Rombongan akan menuju Bandara Wamena yang hanya ditempuh dalam waktu kurang dari sepuluh menit.
Sesuai jadwal penerbangan, pesawat Trigana akan terbang ke Jayapura pukul 07.00 waktu setempat. Itu pun kalau cuaca di atas Wamena bersahabat. Namun jika cuaca buruk seperti saat kedatangan tim Arema ke Wamena, penerbangan bisa molor. Diharapkan, pagi ini cuaca sangat baik sehingga tim bisa langsun terbang ke Jayapura.
Perjalanan udara dari Wamena ka Jayapura hanya memakan waktu sekitar 40 menit dan diperkirakan tiba di Bandara Sentani pukul 07.40. Di bandara ini tidak banyak waktu karena pukul 09.00 tim harus berangkat ke Makassar dengan menggunakan jasa penerbangan Garuda Airways. Seperti saat kedatangan, pesawat akan transit terlebih dahulu di Biak.
''Siang hari kita tiba di Makassar dan menginap di sana semalam. Selasa (13/4) pagi, kita berangkat ke Bandara Sultan Hasanudin untuk melanjutkan penerbangan ke Surabaya'' kata Media Officer Arema Indonesia kemarin pagi.
Selama di Makassar tim akan menginap di Hotel Pantai Gapura, hotel tempat tim menginap selama Arema Indonesia melakukan pertandingan di Makassar. Sore hari, tim melakukan latihan recovery di kawasan hotel.
''DI Makassar kita latihan ringan saja untuk recovery,'' kata assisten pelatih Liestiadi.
Setelah menginap semalam, pagi harinya bersiap-siap terbang ke Surabaya. Diperkirakan rombongan Arema Indonesia tiba di Malang Selasa (13/4) siang hari.

diambil dari aremaindonesia.blogspot.com

Denada Tolak Jadi Calon Bupati


Artis penyanyi Denada Tambunan tidak ingin latah ikut-ikutan untuk maju menjadi calon Bupati atau Wakil, seperti belakangan banyak terjadi. Meski beberapa tim sukses telah menawarinya untuk diusung dalam pemilihan langsung di beberapa daerah.

"Saya pribadi menolak sebagai bupati meskipun banyak artis-artis sekarang yang nyalonin. Kapasitas saya masih kurang untuk jadi Bupati. Aku takutnya malah memberi contoh yang buruk buat masyarakat. Nggak ikut-ikutan kayak mama. Kalau mama kan pantes, dari segi kualitasnya," ujar Denada saat ditemui di peluncuran buku HOW TO BE A SMART TRAVELLER di Budha Bar, Menteng, Jakarta, Jumat (16/4) malam.

Diungkapkan Denada, dirinya memikirkan secara masak-masak jika mendapat tawaran untuk maju sebagai kepala daerah. Baginya, secara kapasitas masih harus banyak belajar.

"Sebelum dicalonin kita sempet ngomong-ngomong dulu, kita mikir-mikir maju atau nggak. Kan masih harus banyak belajar. Apalagi kita seorang wanita yang nantinya apakah kita jadi ibu rumah tangga saja," ujarnya.

Ibunda Denada, Emilia Contessa sendiri ditawari untuk menjadi calon Bupati di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. "Mungkin mama maju jadi bupati untuk menikmati hari tua nanti apalagi mama itu punya banyak keinginan untuk warga Banyuwangi," pungkas Denada.

diambil dari kapanlagi.com

Rabu, 14 April 2010

Kotak Band, Still Rocking With 'Pelan–Pelan Saja'


Kotak is Rock. Kata itu sepertinya tak berlebihan bila menilik raupan prestasi band yang diawaki Tantri (vokal), Cella (gitar), Posan (drum), dan Chua (bass) di tahun 2009 ini. Lewat album KOTAK KEDUA mereka berhasil menyabet trofi Grup Rock Terbaik dan Album Rock Terbaik AMI 2009. Selain itu mereka juga diganjar sebagai Grup Pendatang Baru terbaik versi Anugerah Planet Musik 2009 dan dinobatkan sebagai Most Favourite Breakhtrought Artist 2009 dari MTV Indonesia Awards.

Prestasi itu juga tak lepas dengan meroketnya penjualan album KOTAK KEDUA yang konon Ring Back Tone alias RBT-nya berhasil menembus sampai angka enam digit. Tercatat single hits Beraksi dan Masih Cinta punya andil besar dalam mendongkrak popularitas Kotak. Uniknya dua single hits tersebut mempunyai karakter saling berbalik. Beraksi ngerock habis, Masih Cinta slow. Disebut–sebut lagu Masih Cinta merupakan prototype model lagu ballad Kotak. Walhasil, Kotak gahar di panggung dan tak termehek–mehek untuk lagu patah hati.

Kalau mencatut pernyataan Tantri, album KOTAK KEDUA pada dasarnya mempunyai dua porsi besar yang terbagi lagu untuk panggung dan lagu untuk pasar. "Dan ini bisa kita bedakan pada saat mendengarkannya," tutur pengidola Armand Maulana ini. Hal ini juga tak lepas dari filosofis nama Kotak itu sendiri, yang berarti 4 sisi dan 4 sudut yang bersatu menjadi bidang kotak yang menggambarkan 4 orang yang berbeda karakter namun menjadi 1 dalam musik.

Sejatinya, formasi Kotak saat ini merupakan formasi jilid kedua sejak terbentuk pada tahun 2004 silam. Berawal dari ajang DREAM BAND, Kotak yang saat ini dinaungi Warner Music dulunya diawaki Cella (gitar), Ices (bass), Posan (drum), dan Pare (vokal). Mereka melahirkan satu album debut berjudul KOTAK.

Di tahun 2007, Ices dan Pare undur diri. Posisi keduanya digantikan Chua dan Tantri. Kegamangan pun sempat menyergap Tantri sebagai vokalis pengganti. "Karena vokal Pare yang sudah lekat di Kotak," tutur Tantri. Sempat ia berpikir untuk meneruskan karakter vokal Pare, sebelum akhirnya memilih karakter vokalnya sendiri. Tak dinyana vokal renyah Tantri membawa hoki tersendiri dan klop untuk lagu–lagu ballad khas Kotak. Sebagai band penganut aliran modern rock yang sedikit dark efek dari pengaruh warna Evanessence terdengar gahar menampilkan sound distorsi ala nu metal dengan teknik solo gitar Cella yang keren.

Pun begitu Cella, sebagai salah satu pioner Kotak tidak berani menyebut formasi saat ini sebagai yang tersolid. "Kalau dibilang solid tidak tahu. Menilik di album pertama kita bilang solid nyatanya ganti. Kami menyikapi pergantian personil secara profesional kerja saja. Kita berusaha melakukannya secara maksimal," kata Cella di Akmani Hotel, Rabu (09/12).

Dan ini coba mereka buktikan saat pengerjaan single kotak terbaru bertitel Pelan–Pelan Saja. Lagu ini disebut–sebut sebagai jembatan Kotak menuju album ketiganya. Praktis lagu Pelan–Pelan Saja mereka dapat dalam tempo 4 jam. Berawal dari jamming dengan Pay di Palu Studio selama dua jam, Dewiq berhasil mengembangkan lirik dalam tempo dua jam berikutnya. "Di sini semua berjalan secara mengalir saja," tukas Tantri.

Hebatnya lagi, Tantri secara cepat dapat menjiwai lagu tersebut. "Gampang mendalaminya karena aku mengalaminya," celoteh Tantri. Lagu Pelan–Pelan Saja bertutur tentang soal cara melupakan mantan dan hampir semua orang pernah mengalaminya. "Ini bagian dari kisah nyata," ujar vokalis yang sejak SMP sudah ngeband ini.


Untuk mendapatkan greget yang lebih, vokal Tantri di-direct Dadang dan Dewiq. "Di sini aku latihan vokal dari range yang rendah sampai tinggi, sampai harus menemukan desahan," sambung Tantri lagi.

Di dalam lagu bertempo medium ini, menjadi sentuhan langsung pertama bass Chua. "Kalau yang dulu aku masuk pas lagu sudah jadi, hanya tinggal nerusin saja. Akhirnya kerja beneran deh," seloroh pemilik nama komplit Swasti Sabda Tantri ini.

Dus, ini bukan akhir dari perjalanan mereka. Pencapaian Kotak saat ini tak lain merupakan satu bagian klimaks dari senggama panjang mereka dengan musik rock. Dan Pelan–Pelan Saja merupakan awal dari bersetubuh Kotak dengan musik rock untuk album berikutnya. Artinya Kotak still rocking with Pelan–Pelan Saja.

Kotak Hobi Ngasih Petuah


Walau diakui peran penggemar cukup berpengaruh dalam membesarkan nama musisi. Untuk itu menjaga jarak apalagi sampai lepas tangan tidak dilakukan band Kotak. Bahkan mereka selalu menjaga silaturahmi dengan Kerabat Kotak, sebutan fans band Kotak, di manapun berada.


"Kerabat sama dengan keluarga. Kita nggak bisa kasih timbal balik dengan peran mereka yang jauh-jauh datang untuk melihat aksi kita. Dengan begitu, kita bisa saling kenal dan tukar pikiran," ujar Tantri hanya kepada KapanLagi.com.


Dijumpai sebelum mengisi DAHSYAT di RCTI, vokalis Kotak ini mengaku kendati Kerabat seperti dibebaskan dalam menjaga silaturahmi namun tetap ada batasan yang dipegang.


"Ya, jadi nggak bebas-bebas banget kalau mereka kumpul di basecamp. Privasi masih ada, misalnya mereka minta nomor handphone, kita nggak berikan," lanjutnya.


Bahkan karena Kerabat Kotak kebanyakan dari kalangan pelajar, tak jarang personil Kotak menanyakan kegiatan mereka pada hari itu.


"Kita juga nggak serius-serius tanyakan pada mereka. Ya, semisal bolos nggak sekolahnya? Jangan gara-gara mau lihat Kotak mereka bolos. Pokoknya kita suka kasih masukan juga agar tetap mementingkan sekolah termasuk soal gaya. Soalnya banyak kan sekarang penggemar yang kecowok-cowokan atau kecewek-cewekan. Sebab Kotak sendiri semuanya normal," urainya lalu tertawa, Selasa (12/1).

Impian berkolaborasi bersama arranger sekaligus komposer kawakan ternama Erwin Gutawa nampaknya merupakan impian yang belum jadi nyata bagi Tantri. Vo


Setiap band atau musisi memiliki cita-cita mengadakan konser tunggal. Dengan begitu eksistensi mereka di dunia permusikan kian diakui masyarakat. Hal itu pula yang kini tengah dijabani Kotak. Menurut rencana, band yang dianggotai Tantri, Chua, Posan dan Cella ini bakal menghelat acara akbar tersebut bersamaan dengan peluncuran album ketiga. Acara itu sedianya diadakan pada Februari atau Maret mendatang di salah satu tempat. Namun belum diketahui, apakah lokasi ini terbuka atau tertutup.


"Kita sedang mencari tempat untuk itu. Ya, pokoknya akan diisi dengan penonton dari kerabat Kotak yang berjumlah 5000 orang. Wuih, serunya," ucap Tantri di RCTI, Selasa (12/1).


Selain mencari lokasi, Kotak juga mulai menginformasikan kegiatan itu kepada kerabat Kotak yang menyebar hampir di penjuru Nusantara termasuk salah seorang kerabat dari Papua yang nekad ke Jakarta karena ingin melihat lebih dekat aksi Kotak.


"Infonya telah disebar agar mereka prepare uang dari jauh hari. Soalnya kerabat Kotak tak sedikit. Pernah ada kerabat Kotak yang ketemu di Papua dan sampai pesan kamar di sebuah hotel berhadapan dengan kita. Karena belum puas ngobrol dengan kita, dia nekad ke Jakarta. Saya salut dengan mereka yang bikin kerabat di daerah masing-masing," urainya.

Tantri Ngebet Berkolaborasi Dengan Erwin Gutawa


Impian berkolaborasi bersama arranger sekaligus komposer kawakan ternama Erwin Gutawa nampaknya merupakan impian yang belum jadi nyata bagi Tantri. Vokalis band Kotak ini sangat mendambakan musiknya digubah secara orchestra oleh ayah dari Gita Gutawa ini.


"Pengen banget kolaborasi dengan Mas Erwin Gutawa. Musiknya pasti lebih megah daripada suara keyboard. Apalagi dia itu keren sekali kalau buat musik seperti orkestra," katanya kepada KapanLagi.com, di studio RCTI, Jakarta, Selasa (12/1).


Diakui juga oleh vokalis bersuara tinggi itu, jika suasana yang dihasilkan dalam kolaborasi pun akan berubah. Namun begitu, Tantri yakin lagu yang digubah tetap menarik dan enak dinikmati. Bahkan jingkrak-jingkrak masih bisa dilakukan.


"Pasti suasananya makin beda, tapi asyik untuk dinikmati. Nggak kebayang lagu Pelan-Pelan Saja pakai musik orkestra. Saya juga yakin penonton masih dapat mengangguk-anggukkan kepala saat lagu Beraksi dimainkan," pungkas Tantri seakan penuh harap.

Tantri Kotak Idolakan Armand Maulana Sejak SD


Siapa sangka jika lady rocker vokalis Kotak, Tantri ternyata begitu mengidolakan sosok Armand Maulana. Tantri bahkan mengaku sudah mencoba meniru sang idola sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar.


"Armand Maulana. Awalnya waktu SD nonton kang Armand, kata Papa tuh lihat bagaimana dia bisa menguasai panggung dari ujung ke ujung dan itu mengalir saja, dan aku pikir bener juga," tuturnya.


"Kalau konsep manggung tidak ada paling gimmick–gimmick aja," lanjut vokalis yang memang lincah kala beraksi di panggung tersebut.


Ditemui KapanLagi.com di Studio RCTI, Selasa (19/1), Tantri pun mengaku memang benar-benar mengidolai vokalis Gigi itu, meski ia sendiri kini juga sudah berada di dalam industri musik Indonesia.


"Penyanyi favorit aku Kang Armand. Saat ini dialah yang the best, dia loncat–loncat tapi suaranya tetap stabil," lanjutnya.


"Semua tips Kang Armand aku ikutin kecuali satu, olahraga. Sering Kang Armand ngajak nge-gym dengan beberapa vokalis, tapi masih berat. Kalau tidur bolehlah," tambahnya sambil tertawa-tawa.

Kotak Gelar Mini Concert Jelang Album Ketiga


Menjelang peluncuran album ketiga pada April mendatang, Kotak bikin acara spesial. Mereka menggelar acara pre-launching dalam bentuk mini concert di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki Jakarta, Rabu (17/2) kemarin.


Tujuan dari konser mini ini sendiri seperti yang diungkapkan vokalis Kotak, Tantri, dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi dan ucapan terima kasih Kotak kepada media, pihak event organizer, dan sponsor yang selama ini mendukung perjalanan karir mereka.


"Ini mini concert yang kami tunggu banget karena kami meminta pada pihak label untuk bisa meluangkan satu hari saja di tengah padatnya jadwal kami untuk bisa tampil di sini dan kami bersyukur ini bisa terealisasi," ujarnya.


Dalam konser mini tersebut, Kotak membawakan 6 buah nomor lagu. Beberapa di antaranya bocoran lagu–lagu baru yang akan dipatrikan di album ketiga mereka. Salah satunya lagu Cuci Mata.


"Lagu ini ciptaan Cella (Mario Marsella - bassist) yang waktu itu lagi centil sama cewek. Cuci Mata lagu yang asyik banget. Tapi belum tentu juga akan jadi single kedua," terang Tantri

Kotak Tetap Membumi


Torehan prestasi Kotak sebagai band rock terbaik tahun lalu versi AMI, jelas melambungkan nama Posan (drum), Tantri (vokal), Chua (bass), dan Cella (gitar) di pelataran industri musik nasional.


Terakhir mereka baru menggeber single terbaru bertajuk Pelan-Pelan Saja yang disebut sebagai nomor prolog untuk album Kotak jilid tiga dan mendapat sambutan positif.


Cap sebagai rising star pun tak terelakkan lagi. "Tapi kami tidak pernah merasa sebagai rising star atau apapun sebutannya itu," tandas Posan, "Ibarat bayi, kami baru belajar untuk jalan. Untuk itu kami akan terus belajar."


Awak Kotak pun tak mengingkari kalau kondisi mereka sekarang ini jauh berbeda dengan keadaan awal mereka berdiri. Terutama bagi Posan dan Cella yang tercatat sebagai pioner sebelum masuknya Tantri dan Chua.


"Kami bersyukur saja dengan banyaknya job. Terpenting lagi bagaimana Kotak tetap down to earth," ujar Posan di Teater Kecil, TIM, Rabu (17/2).


Dan untuk me-maintenance apa yang telah mereka raih, Kotak tetap menekankan materi lagu, kerja sama yang bagus dengan manajemen, dan promosi yang bagus untuk bisa terus menjaga eksistensi.

Kotak: Lagu Lama Masih Balik di Album Ketiga


Kotak menyebut album terbaru jilid ketiga miliknya, yang direncanakan rilis pada April mendatang, tetap memiliki benang merah dengan album sebelumnya. Single Pelan–Pelan Saja yang telah rilis juga dapat menjadi kunci rahasia di album baru ini.


"Secara konsep tetap ada benang merahnya dengan album yang lama," jelas Cella, gitaris Kotak di Teater Kecil, TIM Jakarta, Rabu (17/2).


"Yang kenceng tambah kenceng, yang industrial tetap industrial," tambahnya. Jadi, masih kata Cella, ada beberapa lagu Kotak yang akan balik lagi seperti album pertama yang berasa idealis.


Salah satu bocorannya, lagu Terbang bakal didaur ulang kembali. Selain itu ada lagu baru bertitel Cuci Mata yang disebut Tantri, sang vokalis, sebagai lagu ciptaan Cella yang asyik.


"Untuk itu diperlukan satu kerja sama yang lebih baik dalam penggarapan album ketiga," imbuh Chua, sang bassis.


Selain kerja sama, kekompakan dirasa semakin meningkat dalam penggarapan album ketiga ini. "Itu paling penting karena satu dengan yang lainnya lebih pengertian lebih bagus" pungkas Tantri.

Kotak Siap Tampil di Medan Facebooker Gathering


Untuk kesekian kalinya Kotak kembali akan menyapa penggemarnya di kota Medan. Tidak hanya itu, band yang menjuarai ajang Dream Band 2004 ini juga tampil di dua daerah lainnya yakni Lubuk Pakam dan Kisaran.


Menurut jadwal, Kotak akan tampil di Medan pada 5 Maret bertempat di Entrance, Grand Aston Medan. Tanggal 6 Maret akan tampil di Lapangan Segitiga, Lubuk Pakam, dan tanggal 7 Maret di Stadion Mutiara, Kisaran.


Kotak yang digawangi Cella (Gitar), Chua (bass), Tantri (vocal) dan Posan (drum) mengusung konsep konser yang sangat berbeda serta baru pertama kali di Indonesia yang digelar di kota Medan. Selain tampil di hadapan Kerabat (sebutan fans Kotak), mereka juga akan hadir di hadapan Facebooker atau para pengguna Facebook seiring dengan tema yang diusung Medan Facebooker Gathering.


Pesta bersama penggemar sekaligus pengguna Facebook ini untuk menepis dampak yang timbul di masyarakat tentang sisi negatif Facebook. Sehingga konser Kotak yang mengusung konsep tersebut merupakan pertama yang digelar di kota Medan.


Hartono, selaku Sales Manager PT Bentoel International Investama, Tbk yang didampingi M. Ferry Sumbayak dari Anak Medan Production selaku event organizer kepada wartawan pada Kamis (04/03) saat temu pers mengatakan bahwa konser Kotak tersebut selain menyapa penggemarnya sekaligus merupakan pesta bersama dengan pemakai Facebook yang sebelumnya telah bergabung, sekaligus memberikan edukasi akan manfaat Facebook.


"Selama ini Facebook telah dianggap menimbulkan satu sisi negatif seiring adanya beragam persoalan yang timbul. Di sinilah kami hadirkan Kotak yang nantinya akan memberikan edukasi pendidikan akan manfaat pemakaian Facebook sekaligus tampil di hadapan para fansnya dan Medan Facebooker. Maka akan diketahui musik apa saja yang dikehendaki kalangan remaja kota Medan khususnya pecinta musik sehingga kita dapat menjawabnya. Ini yang pertama konsep perpaduan musik dengan pendidikan di Indonesia khususnya di kota Medan," papar Hartono.


Dilanjutkan Hartono, untuk dua tempat konser yang dilaksanakan Kotak di rangkaian dengan tema Club Mild Empowering Creative Culture. Jadi, dikatakan Hartono, dalam konser ini akan adanya sebuah rangkaian kreasi dari kalangan pemusik sendiri dan juga pihak panitia penyelenggara.


M.Ferry Sumbayak dari Anak Medan Production selaku event organizer acara mengatakan dengan penampilan Kotak tersebut pihaknya berusaha memberikan hal yang terbaik dengan sebuah konsep yang berbeda.


"Anak Medan Production bersama Bentoel hadir memberikan bentuk penghiburan dengan satu sisi yang berbeda yang belum ada sebelumnya. Seluruh ide yang didapatkan semuanya tidak terlepas dari persoalan yang timbul, lihat saja bagaimana dunia maya dalam hal ini Facebook dianggap salah, tapi sebenarnya tidak jika benar-benar dimanfaatkan dengan baik.


Kami memberikan edukasi pendidikan yang positif bersama Kotak, termasuk ide kreatif lainnya dirangkai di dua kota lainnya," kata Ferry.

Kotak Guncang Facebooker Kota Medan


Kehadiran Kotak di kota Medan, benar-benar menghentak adrenalin para Kerabat Kotak serta para facebooker pada Jumat (5/3) malam, di Entrance, Grand Aston, Medan. Dengan mengusung tema "Medan Facebookers Gathering", seluruh pengguna Facebook di kota Medan hadir dan berkumpul memadati area lokasi berbaur dengan para Kerabat Kotak.


"Apa kabar semuanya? Kotak senang malam ini tampil bersama para Facebooker kota Medan dan para Kerabat Kotak," seru Tantri membuka pertunjukan tepat pada pukul 22.30.


Kotak langsung menghentak dengan lagu Rock Never Die, Lagi-Lagi dan Tinggalkan Saja. Penonton pun dibuat berjingkrak-jingkrak olehnya. Penampilan Kotak pada malam itu begitu atraktif, terutama sang vokalis Tantri, yang tampak memanjat speaker.


Berikutnya, Kotak menghadirkan hits Tinggalkan Saja, Sendiri, Masih Cinta, dan Pelan-Pelan Saja. Sontak paduan suara massal dan tepuk tangan penonton pun langsung membahana.


Tidak hanya berhenti di Medan, Kotak akan melanjutkan aksi di dua daerah lainnya
yakni; Kisaran dan Lubuk Pakam. Tur Kotak ini adalah rangkaian acara yang diselenggarakan Club Mild dan Anak Medan Production.

Tantri: Obama Itu Om Saya


Diundur nya kunjungan presiden Obama ke Indonesia sudah pasti mengagetkan banyak pihak. Bukan hanya pemerintah Indonesia saja, namun juga segenap pihak yang mengharapkan kedatangannya. Kotak, yang semula dijadwalkan manggung di Kedubes Amerika tentunya mengalami kekecewaan yang sama.


Tantri, sang vokalis, saat ditemui di Raja's Cafe, Senayan City dalam acara Preskon SCTV Award, Jumat (19/3), menanggapi lain. "Ya kecewa lah, karena bapak Obama itu telepon saya, 'dek Tantri maaf saya tidak datang, maaf itu harus di cancel nanti next time lah. Kalau saya main ke Indonesia kamu bisa main di depan saya," canda Tantri.


Walau sempat bercanda, Tantri mengaku kesempatan bermain di Kedubes Amerika adalah kesempatan yang langka. Ia dan personil Kotak yang lainnya sudah berencana untuk menampilkan yang terbaik. "Planning kita pengen pake batik tadinya tapi karena ga dateng ya ga jadi deh," keluh Tantri.


Terlepas dari itu, Tantri melihat sosok Obama sebagai pemimpin yang luar biasa. "Obama itu om saya," candanya lagi.

Semangat Kartini Menginspirasi Tantri



Sosok RA Kartini ternyata menjadi inspirasi bagi para artis wanita Indonesia. Perjuangan pahlawan emansipasi wanita asal Jepara, Jawa Tengah, dalam memperjuangkan derajat wanita agar sama dengan pria, memotivasi vokalis grup Kotak, Tantri, untuk terus berkarya di bidang musik.

"Kartini adalah sosok wanita yang tangguh, beliau menunjukkan bahwa wanita bisa juga melakukan pekerjaan pria. Wanita tidak hanya menjadi seorang ibu yang mengurus anak dan membersihkan rumah, walaupun memang itu kodrat wanita. Tapi wanita bisa juga menjadi pemimpin negeri," papar Tantri saat dihubungi via telepon, Selasa (13/4).

Profesinya sebagai seorang rocker juga menjadi pembuktian bagi Tantri bahwa usaha di bidang apa saja, wanita pasti bisa, asalkan mau belajar dan punya kepercayaan diri. Bahkan, bukannya tak mungkin bila wanita juga menjadi seorang presiden, seperti halnya mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri.

"Iya, kita pernah dipimpin oleh sosok wanita yaitu Ibu Megawati. Jadi mari para wanita-wanita Indonesia kita warnai Indonesia dengan tangan kita, layaknya Kartini memperjuangkan hak wanita," tandasnya.

Senada dengan Tantri, Laura Basuki melalui pesan yang dikirim BBM (BlackBerry Message), ia mengungkapkan kekagumannya pada semangat dan jiwa sosial dari RA Kartini dalam memajukan kualitas wanita Indonesia. Dan seyogyanya kaum wanita di zaman sekarang meneladani sikap tersebut untuk menjadi Kartini-Kartini modern.

"Semangat Kartini modern adalah semangat belajar. Jika ada wanita yang tidak sekolah, kita bisa mengupayakan pendidikan untuknya, itu baru Kartini. Karena pendidikan sangat penting. Selain pendidikan, budaya juga harus kita perjuangkan. Meskipun kecil kita harus menjaga budaya, itu semangat Kartini juga. Misalnya dengan mencintai dan menggunakan kebaya atau batik," tandasnya.


Jika anda memperhatikan penampilan Tantri Syalindri, vokalis Kotak Band, dari video klip Beraksi, Masih Cinta, sampai Tinggalkan Saja, terlihat perubahan bentuk tubuhnya yang bertambah gemuk. Sebagai pekerja entertainment, hal itu tentu saja menuai protes.

"Waktu ada yang tanya apakah aku hamil, langsung deh berniat diet," kata Tantri ditemui di sela pembuatan video klip di kawasan Kota Lama, Jakarta Utara, Selasa (21/7). Untuk menurunkan berat badannya, Tantri berkonsultasi dengan dokter.

"Aku ambil diet kalori, jadi makan nasi itu dibatasi. Diganti daging, telur, dan susu," tambahnya.

Hasilnya, saat pembuatan video klip Kembali Padamu, berat badan Tantri sudah turun delapan kilogram. "Alhamdulillah, kebetulan aku ini termasuk orang yang berat badannya cepat naik dan cepat turun pula. Jadi pas waktunya syuting sudah tampak lebih baik," katanya.

Bertambahnya berat badan Tantri, ternyata berhubungan dengan banyaknya jadwal konser Kotak. "Soalnya kalau konser di daerah aku suka ikut wisata kuliner. Apalagi kalau di Surabaya, makan sego sambel. Itu kan malam hari makannya abis konser, melar deh," kelakarnya.

Karena itulah, saat proses diet Tantri lebih banyak memilih tinggal di hotel. "Teman-teman mendukung program aku. Jadi aku nggak diajak jalan-jalan ke luar hotel selesai manggung," tuturnya.

Lantas bagaimana dukungan pacar? "Kalau pacar aku sih santai aja, dia terima aku apa adanya," imbuhnya.

Swasti Sabda Tantri

Swasti Sabda Tantri tak mengira kalau dirinya bakal beken sebagai pemain bass handal di Kotak. Padahal dulu sewaktu tinggal di Makassar dara kelahiran 3 April 1988 yang akrab disapa Chua ini hanya iseng saat ngulik–ngulik bass.

"Tadinya sih SD sudah pingin bikin band sama temen–temen tapi tahu sendiri kan anak SD omongan doang, baru SMP, lucu juga sih," kenang Chua.

"Dulu aku memulainya dari gitar, nggak tahu kenapa tiba–tiba pingin main bass, kelihatannya seru saja, dengan empat senar kelihatannya gampang. Dari situ aku ngulik sendiri secara otodidak, belajar dari VCD bass, kalau gak tahu baru nanya–nanya," sambung personil Kotak paling bontot ini.

Chua masuk Kotak menggantikan posisi Ices, bassist Kotak sebelumnya. Chua masuk saat album kedua Kotak bertitel KOTAK KEDUA sudah jalan. "Jadi aku tinggal lanjutin aja," tukasnya.

Berbeda, pada saat pengerjaan single hit Kotak terbaru, Pelan–Pelan Saja. Dapat dikatakan lagu tersebut menjadi sentuhan langsung style bass Chua secara langsung. "Kalau kali ini bener–bener kerja, tidak makan gaji buta lagi," ujarnya berseloroh.

Saat disambangi di Akmani Hotel, belum lama ini, Chua yang mengaku tidak terlalu feminim dan tomboy ini, mengartikan bass sebagai jantungnya musik, pemegang ritme. "Karena bunyinya yang deg.. deg.. Dan kenapa aku pilih bass karena aku tidak bisa nyanyi, tidak bisa main drum, bisanya hanya bass doang," pungkasnya terkekeh.