BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 16 April 2010

AREMA INDONESIA NGINEP di MAKASSAR

Setelah menjalani pertandingan berat melawan Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan Wamena tadi malam, tim Arema Indonesia Senin (12/4) pagi ini langsung meningalkan ibu kota Kabupaten Jayawijaya itu. Tim memilih langsung pulang ke Malang untuk persiapan Piala Indonesia.
Sedangkan jadwal pertandingan melawan Persipura Jayapura di Indonesia Super League (ISL) baru digelar tanggal 24 April mendatang di Stadion Mandala Jayapura. Sehingga tim pulang terlebih dahulu ke Malang, seusai menjalani Piala Indonesia, akan kembali lagi ke Papua.
Pasukan Singo Edan harus bangun pagi-pagi karena chek out dari Hotel Mas Budi, tempat tim menginap pukul 05.30 waktu setempat. Rombongan akan menuju Bandara Wamena yang hanya ditempuh dalam waktu kurang dari sepuluh menit.
Sesuai jadwal penerbangan, pesawat Trigana akan terbang ke Jayapura pukul 07.00 waktu setempat. Itu pun kalau cuaca di atas Wamena bersahabat. Namun jika cuaca buruk seperti saat kedatangan tim Arema ke Wamena, penerbangan bisa molor. Diharapkan, pagi ini cuaca sangat baik sehingga tim bisa langsun terbang ke Jayapura.
Perjalanan udara dari Wamena ka Jayapura hanya memakan waktu sekitar 40 menit dan diperkirakan tiba di Bandara Sentani pukul 07.40. Di bandara ini tidak banyak waktu karena pukul 09.00 tim harus berangkat ke Makassar dengan menggunakan jasa penerbangan Garuda Airways. Seperti saat kedatangan, pesawat akan transit terlebih dahulu di Biak.
''Siang hari kita tiba di Makassar dan menginap di sana semalam. Selasa (13/4) pagi, kita berangkat ke Bandara Sultan Hasanudin untuk melanjutkan penerbangan ke Surabaya'' kata Media Officer Arema Indonesia kemarin pagi.
Selama di Makassar tim akan menginap di Hotel Pantai Gapura, hotel tempat tim menginap selama Arema Indonesia melakukan pertandingan di Makassar. Sore hari, tim melakukan latihan recovery di kawasan hotel.
''DI Makassar kita latihan ringan saja untuk recovery,'' kata assisten pelatih Liestiadi.
Setelah menginap semalam, pagi harinya bersiap-siap terbang ke Surabaya. Diperkirakan rombongan Arema Indonesia tiba di Malang Selasa (13/4) siang hari.

diambil dari aremaindonesia.blogspot.com

Denada Tolak Jadi Calon Bupati


Artis penyanyi Denada Tambunan tidak ingin latah ikut-ikutan untuk maju menjadi calon Bupati atau Wakil, seperti belakangan banyak terjadi. Meski beberapa tim sukses telah menawarinya untuk diusung dalam pemilihan langsung di beberapa daerah.

"Saya pribadi menolak sebagai bupati meskipun banyak artis-artis sekarang yang nyalonin. Kapasitas saya masih kurang untuk jadi Bupati. Aku takutnya malah memberi contoh yang buruk buat masyarakat. Nggak ikut-ikutan kayak mama. Kalau mama kan pantes, dari segi kualitasnya," ujar Denada saat ditemui di peluncuran buku HOW TO BE A SMART TRAVELLER di Budha Bar, Menteng, Jakarta, Jumat (16/4) malam.

Diungkapkan Denada, dirinya memikirkan secara masak-masak jika mendapat tawaran untuk maju sebagai kepala daerah. Baginya, secara kapasitas masih harus banyak belajar.

"Sebelum dicalonin kita sempet ngomong-ngomong dulu, kita mikir-mikir maju atau nggak. Kan masih harus banyak belajar. Apalagi kita seorang wanita yang nantinya apakah kita jadi ibu rumah tangga saja," ujarnya.

Ibunda Denada, Emilia Contessa sendiri ditawari untuk menjadi calon Bupati di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. "Mungkin mama maju jadi bupati untuk menikmati hari tua nanti apalagi mama itu punya banyak keinginan untuk warga Banyuwangi," pungkas Denada.

diambil dari kapanlagi.com

Rabu, 14 April 2010

Kotak Band, Still Rocking With 'Pelan–Pelan Saja'


Kotak is Rock. Kata itu sepertinya tak berlebihan bila menilik raupan prestasi band yang diawaki Tantri (vokal), Cella (gitar), Posan (drum), dan Chua (bass) di tahun 2009 ini. Lewat album KOTAK KEDUA mereka berhasil menyabet trofi Grup Rock Terbaik dan Album Rock Terbaik AMI 2009. Selain itu mereka juga diganjar sebagai Grup Pendatang Baru terbaik versi Anugerah Planet Musik 2009 dan dinobatkan sebagai Most Favourite Breakhtrought Artist 2009 dari MTV Indonesia Awards.

Prestasi itu juga tak lepas dengan meroketnya penjualan album KOTAK KEDUA yang konon Ring Back Tone alias RBT-nya berhasil menembus sampai angka enam digit. Tercatat single hits Beraksi dan Masih Cinta punya andil besar dalam mendongkrak popularitas Kotak. Uniknya dua single hits tersebut mempunyai karakter saling berbalik. Beraksi ngerock habis, Masih Cinta slow. Disebut–sebut lagu Masih Cinta merupakan prototype model lagu ballad Kotak. Walhasil, Kotak gahar di panggung dan tak termehek–mehek untuk lagu patah hati.

Kalau mencatut pernyataan Tantri, album KOTAK KEDUA pada dasarnya mempunyai dua porsi besar yang terbagi lagu untuk panggung dan lagu untuk pasar. "Dan ini bisa kita bedakan pada saat mendengarkannya," tutur pengidola Armand Maulana ini. Hal ini juga tak lepas dari filosofis nama Kotak itu sendiri, yang berarti 4 sisi dan 4 sudut yang bersatu menjadi bidang kotak yang menggambarkan 4 orang yang berbeda karakter namun menjadi 1 dalam musik.

Sejatinya, formasi Kotak saat ini merupakan formasi jilid kedua sejak terbentuk pada tahun 2004 silam. Berawal dari ajang DREAM BAND, Kotak yang saat ini dinaungi Warner Music dulunya diawaki Cella (gitar), Ices (bass), Posan (drum), dan Pare (vokal). Mereka melahirkan satu album debut berjudul KOTAK.

Di tahun 2007, Ices dan Pare undur diri. Posisi keduanya digantikan Chua dan Tantri. Kegamangan pun sempat menyergap Tantri sebagai vokalis pengganti. "Karena vokal Pare yang sudah lekat di Kotak," tutur Tantri. Sempat ia berpikir untuk meneruskan karakter vokal Pare, sebelum akhirnya memilih karakter vokalnya sendiri. Tak dinyana vokal renyah Tantri membawa hoki tersendiri dan klop untuk lagu–lagu ballad khas Kotak. Sebagai band penganut aliran modern rock yang sedikit dark efek dari pengaruh warna Evanessence terdengar gahar menampilkan sound distorsi ala nu metal dengan teknik solo gitar Cella yang keren.

Pun begitu Cella, sebagai salah satu pioner Kotak tidak berani menyebut formasi saat ini sebagai yang tersolid. "Kalau dibilang solid tidak tahu. Menilik di album pertama kita bilang solid nyatanya ganti. Kami menyikapi pergantian personil secara profesional kerja saja. Kita berusaha melakukannya secara maksimal," kata Cella di Akmani Hotel, Rabu (09/12).

Dan ini coba mereka buktikan saat pengerjaan single kotak terbaru bertitel Pelan–Pelan Saja. Lagu ini disebut–sebut sebagai jembatan Kotak menuju album ketiganya. Praktis lagu Pelan–Pelan Saja mereka dapat dalam tempo 4 jam. Berawal dari jamming dengan Pay di Palu Studio selama dua jam, Dewiq berhasil mengembangkan lirik dalam tempo dua jam berikutnya. "Di sini semua berjalan secara mengalir saja," tukas Tantri.

Hebatnya lagi, Tantri secara cepat dapat menjiwai lagu tersebut. "Gampang mendalaminya karena aku mengalaminya," celoteh Tantri. Lagu Pelan–Pelan Saja bertutur tentang soal cara melupakan mantan dan hampir semua orang pernah mengalaminya. "Ini bagian dari kisah nyata," ujar vokalis yang sejak SMP sudah ngeband ini.


Untuk mendapatkan greget yang lebih, vokal Tantri di-direct Dadang dan Dewiq. "Di sini aku latihan vokal dari range yang rendah sampai tinggi, sampai harus menemukan desahan," sambung Tantri lagi.

Di dalam lagu bertempo medium ini, menjadi sentuhan langsung pertama bass Chua. "Kalau yang dulu aku masuk pas lagu sudah jadi, hanya tinggal nerusin saja. Akhirnya kerja beneran deh," seloroh pemilik nama komplit Swasti Sabda Tantri ini.

Dus, ini bukan akhir dari perjalanan mereka. Pencapaian Kotak saat ini tak lain merupakan satu bagian klimaks dari senggama panjang mereka dengan musik rock. Dan Pelan–Pelan Saja merupakan awal dari bersetubuh Kotak dengan musik rock untuk album berikutnya. Artinya Kotak still rocking with Pelan–Pelan Saja.

Kotak Hobi Ngasih Petuah


Walau diakui peran penggemar cukup berpengaruh dalam membesarkan nama musisi. Untuk itu menjaga jarak apalagi sampai lepas tangan tidak dilakukan band Kotak. Bahkan mereka selalu menjaga silaturahmi dengan Kerabat Kotak, sebutan fans band Kotak, di manapun berada.


"Kerabat sama dengan keluarga. Kita nggak bisa kasih timbal balik dengan peran mereka yang jauh-jauh datang untuk melihat aksi kita. Dengan begitu, kita bisa saling kenal dan tukar pikiran," ujar Tantri hanya kepada KapanLagi.com.


Dijumpai sebelum mengisi DAHSYAT di RCTI, vokalis Kotak ini mengaku kendati Kerabat seperti dibebaskan dalam menjaga silaturahmi namun tetap ada batasan yang dipegang.


"Ya, jadi nggak bebas-bebas banget kalau mereka kumpul di basecamp. Privasi masih ada, misalnya mereka minta nomor handphone, kita nggak berikan," lanjutnya.


Bahkan karena Kerabat Kotak kebanyakan dari kalangan pelajar, tak jarang personil Kotak menanyakan kegiatan mereka pada hari itu.


"Kita juga nggak serius-serius tanyakan pada mereka. Ya, semisal bolos nggak sekolahnya? Jangan gara-gara mau lihat Kotak mereka bolos. Pokoknya kita suka kasih masukan juga agar tetap mementingkan sekolah termasuk soal gaya. Soalnya banyak kan sekarang penggemar yang kecowok-cowokan atau kecewek-cewekan. Sebab Kotak sendiri semuanya normal," urainya lalu tertawa, Selasa (12/1).

Impian berkolaborasi bersama arranger sekaligus komposer kawakan ternama Erwin Gutawa nampaknya merupakan impian yang belum jadi nyata bagi Tantri. Vo


Setiap band atau musisi memiliki cita-cita mengadakan konser tunggal. Dengan begitu eksistensi mereka di dunia permusikan kian diakui masyarakat. Hal itu pula yang kini tengah dijabani Kotak. Menurut rencana, band yang dianggotai Tantri, Chua, Posan dan Cella ini bakal menghelat acara akbar tersebut bersamaan dengan peluncuran album ketiga. Acara itu sedianya diadakan pada Februari atau Maret mendatang di salah satu tempat. Namun belum diketahui, apakah lokasi ini terbuka atau tertutup.


"Kita sedang mencari tempat untuk itu. Ya, pokoknya akan diisi dengan penonton dari kerabat Kotak yang berjumlah 5000 orang. Wuih, serunya," ucap Tantri di RCTI, Selasa (12/1).


Selain mencari lokasi, Kotak juga mulai menginformasikan kegiatan itu kepada kerabat Kotak yang menyebar hampir di penjuru Nusantara termasuk salah seorang kerabat dari Papua yang nekad ke Jakarta karena ingin melihat lebih dekat aksi Kotak.


"Infonya telah disebar agar mereka prepare uang dari jauh hari. Soalnya kerabat Kotak tak sedikit. Pernah ada kerabat Kotak yang ketemu di Papua dan sampai pesan kamar di sebuah hotel berhadapan dengan kita. Karena belum puas ngobrol dengan kita, dia nekad ke Jakarta. Saya salut dengan mereka yang bikin kerabat di daerah masing-masing," urainya.

Tantri Ngebet Berkolaborasi Dengan Erwin Gutawa


Impian berkolaborasi bersama arranger sekaligus komposer kawakan ternama Erwin Gutawa nampaknya merupakan impian yang belum jadi nyata bagi Tantri. Vokalis band Kotak ini sangat mendambakan musiknya digubah secara orchestra oleh ayah dari Gita Gutawa ini.


"Pengen banget kolaborasi dengan Mas Erwin Gutawa. Musiknya pasti lebih megah daripada suara keyboard. Apalagi dia itu keren sekali kalau buat musik seperti orkestra," katanya kepada KapanLagi.com, di studio RCTI, Jakarta, Selasa (12/1).


Diakui juga oleh vokalis bersuara tinggi itu, jika suasana yang dihasilkan dalam kolaborasi pun akan berubah. Namun begitu, Tantri yakin lagu yang digubah tetap menarik dan enak dinikmati. Bahkan jingkrak-jingkrak masih bisa dilakukan.


"Pasti suasananya makin beda, tapi asyik untuk dinikmati. Nggak kebayang lagu Pelan-Pelan Saja pakai musik orkestra. Saya juga yakin penonton masih dapat mengangguk-anggukkan kepala saat lagu Beraksi dimainkan," pungkas Tantri seakan penuh harap.

Tantri Kotak Idolakan Armand Maulana Sejak SD


Siapa sangka jika lady rocker vokalis Kotak, Tantri ternyata begitu mengidolakan sosok Armand Maulana. Tantri bahkan mengaku sudah mencoba meniru sang idola sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar.


"Armand Maulana. Awalnya waktu SD nonton kang Armand, kata Papa tuh lihat bagaimana dia bisa menguasai panggung dari ujung ke ujung dan itu mengalir saja, dan aku pikir bener juga," tuturnya.


"Kalau konsep manggung tidak ada paling gimmick–gimmick aja," lanjut vokalis yang memang lincah kala beraksi di panggung tersebut.


Ditemui KapanLagi.com di Studio RCTI, Selasa (19/1), Tantri pun mengaku memang benar-benar mengidolai vokalis Gigi itu, meski ia sendiri kini juga sudah berada di dalam industri musik Indonesia.


"Penyanyi favorit aku Kang Armand. Saat ini dialah yang the best, dia loncat–loncat tapi suaranya tetap stabil," lanjutnya.


"Semua tips Kang Armand aku ikutin kecuali satu, olahraga. Sering Kang Armand ngajak nge-gym dengan beberapa vokalis, tapi masih berat. Kalau tidur bolehlah," tambahnya sambil tertawa-tawa.